Wartacakrawala.com – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) UIN Walisongo Semarang, Hasnah Munjikarnah melakukan pemasangan alat pemecah ombak biasa disebut oleh warga sekitar penggapitan, sebagai wujud peduli dan ikut serta mengabdi di masyarakat, dengan masyarakat sekitar Nangrove Sari Brebes. Senin (02/11).
Pembangunan Alat Pemecah Ombak (APO) dalam Program peningkatan Ketahanan masyarakat pesisir melalui penguatan ekosistem mangrove dan pengembangan mata pencaharian berkelanjutan di Brebes.
Manfaat pemasangan alat pemecah ombak yaitu mencegah terjadinya abrasi. Menambah sedimentasi (tanah) sehingga tanaman mangrove terlindungi. Pembangunan ini mampu melindungi tanaman mangrove yang ada di sekitarnya.
“Pemasangan alat pemecah ombak ini sangat baik, selain untuk mencegah terjadinya abrasi juga memiliki keuntungan untuk warga sekitar, sehingga mereka memiliki pekerjaan,” ujar Hasnah.
Baca juga: Mahasiswa KKN UIN Walisongo Bumikan Al-Quran di Masa Pandemi
Menurut salah satu warga “Dalam penggapitan ini berfungsi untuk memecah ombak jika terjadi laut pasang,” kata Pak Jarodin.
Ketika ditanya mengenai anggaran ini di dapat dari mana, beliau menjawab “kalau anggaran seperti ini untuk membeli bambu dapat dari pemerintah” Ucap Pak Jarodin
Penggapitan ini dilakukan sejak berdirinya wisata Mangrove mulai tahun 2016. Bahan gapit yang dibangun menggunakan bambu ukuran sedang dan tali tambang untuk mengikat gapitan tersebut. (*)