Optimalisasi Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran Masa Depan

Avatar
Auralia Rasida Yahya, Jurusan Pendidikan Fisika, Mahasiswa Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

Wartacakrawala.com – Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini menjadikan ilmu pengetahuan sebagai ‘komoditi’ sebagai layaknya barang ekonomi yang lain. Peran teknologi informasi dan komunikasi menjadi kian besar dan nyata dalam dunia modern seperti sekarang ini. Hal ini bisa dimengerti karena masyarakat sekarang menuju pada era masyarakat informasi (information age) atau masyarakat ilmu pengetahuan (knowledge society).

Seiring dengan perkembangan internet tersebut maka strategi pembelajaran pun bergeser dan muncul berbagai strategi pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi dari model e-learning, smart classroom technology, virtual classroom, blanded learning , dll. Namun penggunaan media-media pembelajaran jarak jauh tersebut dapat dikatakan masih minim atau hanya sebagai pendukung pembelajaran secara langsung atau bahkan beberapa instansi pendidikan sama sekali tidak pernah menggunakan media-media tersebut.

Pandemi Covid-19 yang tengah melanda seluruh dunia saat ini memberikan dampak yang luar biasa bagi seluruh kehidupan manusia, termasuk bidang pendidikan. Semua komponen pendidikan, mulai dari metode pembelajaran, infrastruktur, guru, murid, orang tua, termasuk kurikulum, beradaptasi dan berubah menyesuaikan kondisi. Pemerintah pun mengeluarkan kebijakan pembelajaran jarak jauh diterapkan secara nasional. Hal ini menjadi wajah baru pendidikan Indonesia, tidak hanya sebagai respons terhadap pandemi, bisa juga menjadi wajah pendidikan masa depan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengatakan, metode pembelajaran jarak jauh bisa diterapkan permanen seusai pandemi Covid-19. Menurutnya, pemanfaatan teknologi dalam kegiatan belajar-mengajar akan menjadi hal yang mendasar dalam pendidikan masa depan.

Jauh sebelum pandemi, yaitu pada 2014, World Innovation Summit for Education (WISE), komunitas internasional yang membahas transformasi pendidikan melalui inovasi,  melakukan survei terkait proyeksi rupa sebuah sekolah pada 2030. Sebanyak 93 persen ahli pendidikan yang disurvei mengatakan, mereka mendukung sekolah yang menerapkan metode inovatif berdasarkan pendekatan-pendekatan pengajaran baru dan proses kreatif. Para ahli dari komunitas WISE tersebut memprediksi, sekolah akan berkembang menjadi jaringan belajar. Sumber daya dan teknologi akan mendukung jejaring yang saling terkoneksi, berdialog dan bertukar informasi, serta memfasilitasi gerakan menuju pembelajaran kolaboratif. Menurut survei tersebut, 43 persen percaya bahwa konten pembelajaran akan didominasi oleh platform daring. Sementara hanya 29 persen responden berpendapat, sekolah tradisional adalah sumber utama pengetahuan. Hasil survei tersebut memperkuat gambaran pembelajaran masa depan, yang pada pelaksanaannya mendapat percepatan dengan adanya pandemi. Pembelajaran berbasis daring tersebut sangat relevan dengan kondisi abad 21 saat ini.

Baca juga: Tips Mengelola Stres Saat Pandemi COVID’19

Pembelajaran abad 21 berfokus pada pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam proses pembelajaran yang bertujuan untuk mencapai kecakapan berpikir dan belajar siswa. Konsep ini juga mengubah pendekatan pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher-centered learning) menjadi berpusat pada siswa (student-centered learning). Hal ini sesuai dengan tuntutan dunia masa depan di mana siswa harus memiliki keterampilan abad ke-21, di antaranya memecahkan masalah, berpikir kritis, kreatif, bekerja sama, dan komunikasi. Sangat penting untuk memasukkan kecakapan abad 21 ini kedalam kurikulum masing-masing sekolah bahkan kurikulum nasional sehingga menjadi bagian dari praktik dalam kehidupan sehari-hari di sekolah maupun di masyarakat. Pembelajaran abad ke-21 membutuhkan sistem pendukung yang inovatif dan keluar dari aturan-aturan baku dan kaku yang banyak ada selama ini dan cendrung mengikat dan mengunci kreatifitas pendidik yang berdampak pula pada ketercapaian kompetensi peserta didik.

Saat ini, banyak anak-anak muda usia produktif yang telah mahir menggunakan teknologi sebagai content creator yang mampu membuat berbagai konten kreatif di media sosialnya. Potensi ini tentu harus dapat dikembangkan untuk hal-hal yang positif. Jangan sampai anak-anak muda hanya membuat konten-konten dengan tujuan menghibur semata dan minim akan manfaat. Disinilah peran pendidik untuk dapat membimbing anak bangsa mengoptimalkan potensi diri mereka yang semakin hari semakin kreatif.

Pendidik yang masih belum berani berinovasi dalam pembelajaran dan masih terikat pada satu model dan sintak-sintak pembelajaran yang cenderung mengikat kebebasan guru dalam proses belajar-mengajar dan mengunci kreatifitas mereka. Dan masih banyak pendidik yang nyaman dengan cara-cara lama yang dipandang telah banyak mencetak generasi-generasi sukses, sehingga sulit untuk berinovasi dengan kondisi saat ini dimana teknologi sudah menjadi bagian dalam kehidupan manusia.

Agar pembelajaran masa depan bisa terlaksana dengan baik, dibutuhkan sumber daya yang berkompeten dalam kegiatan pembelajaran, terutama bagi guru yang menjadi ujung tombaknya. Guru harus memiliki keterampilan proses pembelajaran yang baik sehingga mampu memberikan pengalaman belajar yang bermakna dan menyenangkan sehingga siswa bisa menguasai keterampilan abad-21. Namun untuk menjalankan pembelajaran masa depan berbasis daring dengan baik ini tidak hanya menjadi tugas guru maupun pemerintah saja. Hal ini membutuhkan keterlibatan semua pihak, termasuk orang tua peserta didik dan organisasi kemasyarakatan dan swasta. Keterlibatan semua elemen didukung dengan prinsip kemitraan, diharapkan mampu menjawab tantangan pendidikan di Indonesia. Dalam praktik pembelajaran masa depan yang akan dihadapi, sudah saatnya guru harus mampu berfikir keluar kotak (out of the box) dengan memanfaatkan teknologi dalam proses pembalajaran yang inovatif, kreatif, dan menyenangkan bagi siswa di abad 21 ini. (*)

*)Penulis: Auralia Rasida Yahya, Jurusan Pendidikan Fisika, Mahasiswa Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi Wartacakrawala.com

*)Opini di Wartacakrawala.com terbuka untuk umum

*)Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim

Total
0
Shares
0 Share
0 Tweet
0 Pin it
0 Share
0 Share
0 Share
0 Share
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post
aAAH7Vn1zAAAAAElFTkSuQmCC

KPK OTT Sejumlah Pejabat Kemensos Terkait Bansos Covid-19

Next Post
aAAH7Vn1zAAAAAElFTkSuQmCC

Ambil Bantuan PKH, Sejumlah Warga Diduga Dipaksa Nyoblos LADUB

Total
0
Share