Wartacakrawala.com – Wirausahawan F&B didorong untuk tidak hanya beradaptasi, tetapi juga berinovasi untuk memastikan kelangsungan bisnis mereka dengan melihat kemungkinan baru dan model bisnis baru untuk keberlanjutan dan ketahanan usaha mereka ke depan.
Tantangan yang dialami oleh wirausahawan F&B khususnya di Kota Malang adalah menjamurnya Bisnis serupa. Namun, demand yang tinggi juga dapat menjadi opportunity bagi para pelaku bisnis yang berani untuk memulai usaha F&B ini, tidak terkecuali para mahasiswa.
Dandy Setiawan Nur Alif yang akrab dipanggil dandy, merupakan mahasiswa Hubungan Internasional (HI) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) yang berani untuk memulai usaha dibidang F&B yang bernama Kedai SANA. Namun karena kurangnya jam terbang, dandy merasa kesulitan untuk mengembangkan usahanya.
Pada akhirnya dandy melakukan komunikasi dengan Staf Ahli Dekan Bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kewirausahaan Mahasiswa FISIP UB, Wimmy Haliim, yang juga merupakan dosen FISIP UB. Sehingga kedepannya kedai SANA dan FISIP UB dapat berkolaborasi untuk membantu pengembangan aktifitas mahasiswa wirausaha.
Hasil dari kolaborasi dari Wimmt Haliim sebagai perwakilan dari FISIP UB dengan Kedai SANA adalah workshop dan pendampingan usaha. Workshop dibuat untuk memberikan pengalaman praktis dan akademis terkait pendekatan teoritis dalam pengembangan usaha mahasiswa.
Baca juga: KOMMAKSI Sukses Ajak Pengunjung Menjelajah Metaverse
Pendampingan usaha adalah pendampingan praktis kepada Kedai SANA untuk mengembangkan dan melakukan inovasi pada usaha mereka. Output dari pendampingan ini adalah memperkuat branding Kedai SANA pada media sosial mereka, penyesuaian menu terhadap keinginan konsumen, kolaborasi dengan Program GEMAS BEM FISIP UB, hingga menciptakan inovasi model penjualan yang bernama SANA LINK (Kedai SANA keliling).
“Program pengabdian masyarakat antara dosen dan mahasiswa pada aktifitas wirausaha mahasiswa perlu ditingkatkan lagi. Selain meningkatkan capaian pada pemeringkatan kemahasiswaan fakultas, mahasiswa ingin berwirausaha juga mendapatkan banyak manfaat terutama jam terbang pada usaha yang mereka geluti. Hal tersebutlah yang nantinya menjadi pondasi penting bagi mereka, terutama dandy dan kedai SANA-nya,” ujar Wimmy Haliim.
Untuk mendapatkan jam terbang yang cukup, FISIP UB juga menyediakan inkubasi Bisnis bagi mahasiswa wirausaha termasuk Kedai SANA melalui program Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) yang bernama Gerai Mahasiswa Wirausaha (GEMAS). Dalam program tersebut kedai SANA memiliki kesempatan 3 bulan untuk memperkenalkan produknya kepada mahasiswa Universitas Brawijaya terutama FISIP.
Puncak dari pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Wimmy Haliim dan Kedai SANA yang berlangsung dari bulan Mei hingga September 2023 adalah inovasi terciptanya SANA LINK. SANA LINK merupakan inovasi sistem penjualan produk-produk sana yang dapat menjangkau pasar jauh lebih luas namun, tidak membutuhkan biaya yang besar.
“SANA LINK adalah model baru penjualan produk-produk Kedai SANA hasil dari kolaborasi program pengabdian masyarakat FISIP UB yang diwakili Mas Wimmy (panggilan akrab Wimmy Haliim). Karena dengan model seperti ini, kami jauh lebih fleksibel dalam memasarkan produk kami. Kami bisa datang ke even-even besar yang ada disetiap universitas yang ada di Malang dengan mudah,” ungkap Dandy.
