Usai menjelaskan, pembicara meminta salah satu siswi untuk mengulang apa yang dipaparkannya dan tak lupa ia memberikan hadiah kepada siswi tersebut. Sontak saja riuh siswa lain memenuhi tempat acara. Pada materinya, Anik Safridah, memaparkan pentingnya meneladani sifat rasulullah.
Menurutnya salah satu wujud cinta kepada Nabi Muhammad SAW adalah mengikuti ajaranya. Wujud cinta kepada Nabi yang lain adalah menghargai Guru. Peran guru sangat penting bagi seorang muslim. Lewat guru kita bisa mengenal Allah Swt, dengan adanya Guru kita bisa mengenal Nabi Muhammad, terangnya.
“Ridho guru akan menjadikan ilmumu barrokah dan bermanfaat. Maka perbaiki hubunganmu dengan gurumu. Kita tidak akan jadi apa-apa tanpa seoraang guru yang mengajari kita. Rendahkan egomu, kuatkan tawadumu. Saydina Ali pernah mengatakan “maka aku adalah fakir ilmu ketika saya mendapatkan ilmu dari orang lain,” tambahnya.
Terakhir, ia mengingatkan kepada santri SMA An Nur, supaya ketika sudah punya ilmunya maka tunjukan kepada masyarakat bahwa kalian mampu mengamalkan dan mengajarkan apa yang telah didapatkan di pondok pesantren.
“Warnai masyarakatmu dengan jiwa santri, warnai masjidmu dengan kesantrianmu. Perempuan di zaman sekarang memiliki peluang untuk berkiprah di bidang apapun. Dimanapun keberadaanmu, apapun kesuksesan yang kamu dapat maka imbangi dengan jiwa santrimu. Jadilah santri yang bisa menggengam dunia,” tutupnya.
Seusai pemberian materi oleh penceramah, acara kemudian dilanjutkan dengan penampilan-penampilan para peserta lomba peringatan hari santri, bulan bahasa dan sumpah pemuda. Acara berjalan sukses berkat kerja keras dari tim Osis putra-putri SMA An Nur, Tim Multimedia, Baspara dan Tim Al Banjari.
Pewarta: M. Ramlin