Gaduh Soal Kamus Sejarah Indonesia, Mahasiswa Pascasarjana UM Susun Buku Pembelajaran Bertema Ulama NU

Avatar
Moh. Badrul Bari, Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Malang, Penyusun Buku Pembelajaran Bertema Ulama NU
Moh. Badrul Bari, Mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Malang, Penyusun Buku Pembelajaran Bertema Ulama NU

Wartacakrawala.com -Kritikan yang muncul dari berbagai kalangan atas penghilangan nama Pahlawan Nasional Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy’ari dari buku Kamus Sejarah Indonesia Jilid I dan II menjadi hal yang sangat serius.

Seperti diketahui sebelumnya Kamus Sejarah Indonesia terdiri atas dua jilid. Jilid I Nation Formation (1900-1950) dan Jilid II Nation Building (1951-1998). Pada sampul Jilid I terpampang foto Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari. Namun, secara alfabetis, pendiri NU itu justru tidak ditulis nama dan perannya dalam sejarah kemerdekaan Republik Indonesia.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid mengakui adanya kealpaan tim teknis yang menyebabkan hilangnya jejak pendiri Nahdlatul Ulama Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari dalam Kamus Sejarah Indonesia Jilid I.

Baca Juga : Soal Buku Sejarah, LTN NU Desak Dirjen Kebudayaan Kemendikbud Dicopot

“Saya mengakui bahwa ini kesalahan. Tapi ya karena kealpaan, bukan kesengajaan. Itu poin yang mau saya tekankan,” ujar Hilmar dalam jumpa pers daring, Selasa, 20 April 2021.

Hilmar menyatakan Kemendikbud telah menarik keberadaan Kamus yang terbit pada 2017 itu dari peredaran, termasuk dari situs Rumah Belajar Kemendikbud. Kamus tersebut telah dimasukkan ke situs tersebut sejak 2019. “Tapi sekarang sudah diturunkan dan di perpustakaan yang itu punya potensi, itu kita tarik, sejauh ini sih itu yang dapat dilakukan,” ujar dia.

Meski demikian Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim dengan tegas meminta maaf atas kegaduhan dan ketidaknyamanan yang terjadi, terutama kepada warga NU. Meskipun kamus sejarah yang tidak mencantumkan pendiri NU KH Hasyim Asy’ari tersebut bukan dikerjakan pada masa dirinya.

Baca Juga : Temui PBNU, Mendikbud Meminta Maaf dan Segera Revisi Total Kamus Sejarah

“Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi. Kami sudah membentuk tim untuk merevisi total kamus tersebut,” ujar Nadiem di kantor PBNU, Kamis (22/4) yang kehadirannya juga didampingi Dirjen Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid.

Sementara itu ibarat oase di tengah gurun pasir Moh. Badrul Bari seorang mahasiswa Pascasarjana Universitas Negeri Malang saat ini tengah menyusun buku penguatan pendidikan karakter berbasis nilai luhur ulama NU.

Saat ditemui pewarta Portal media online ini, Mahasiswa kelahiran situbondo itu menjelaskan bahwa, “ini merupakan protes yang dapat kami lakukan, meski topik pembahasan dalam buku yang saya susun ini berbedah tokoh, namun spiritnya sama. Ini adalah upaya nyata kami yang mempunyai tanggung jawab besar terhadap perjalanan bangsa kedepan.

Lebih lanjut mahasiswa yang saat ini tengah menyusun tesis tersebut menambahkan, urusan sejarah bukan hal yang main-main. Oleh karenanya kita patut berhati-hati dalam menulis dan menyusun buku sejarah terlebih jika itu yang berasal dari lembaga resmi pemerintah

Total
0
Shares
0 Share
0 Tweet
0 Pin it
0 Share
0 Share
0 Share
0 Share
Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Previous Post
(foto: okezone)

Larang Mudik Lebaran Dipercepat, Aturan Berlaku Mulai 22 April hingga 24 Mei 2021

Next Post
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa

Khofifah Bolehkan Santri Ponpes di Jatim untuk Mudik Lebaran

Related Posts
Total
0
Share